Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition
menyebutkan bahwa, magnesium dapat menurunkan risiko penyakit jantung
koroner. Peneliti menganalisis informasi dari 313.041 pasien di Amerika
Serikat dan Eropa untuk menentukan hubungan antara kadar magnesium dan
kesehatan jantung.
Mereka berfokus pada kejadian penyakit jantung
koroner (PJK), penyakit jantung koroner yang fatal, dan penyakit
kardiovaskular (PK). PJK mengacu pada penumpukan plak di arteri.
Sementara PK mengacu pada kategori yang lebih luas yang mempengaruhi
jantung dan pembuluh, termasuk di ginjal.
Hasilnya, seperti diungkap dalam situs Women’s Health Magazine Jumat, 21 Juni 2013, pasien yang mengkonsumsi 200 miligram magnesium per hari dapat menurunkan risiko PJK sebesar
22 persen. Namun risiko PK, bagaimanapun, tampaknya tidak terpengaruh oleh peningkatan asupan magnesium.
Magnesium
meningkatkan kesehatan jantung dengan mengatur endothelium, yakni
lapisan tipis sel-sel yang membantu mengontrol pelebaran pembuluh darah.
Jika endotelium tidak menerima cukup magnesium, pembuluh darah akan
menyempit. Ini dapat menyebabkan aliran darah melambat atau bahkan
berhenti.
Sayangnya, para peneliti menemukan bahwa, kebanyakan
wanita tidak mendapatkan cukup magnesium. Para wanita dalam penelitian
ini, hanya mengonsumsi 261 miligram magnesium per hari. Padahal, wanita
direkomendasikan untuk mengonsumsi 320 miligram per hari.
Meskipun asupan magnesium diperlukan,
bukan berarti bisa didapat dari suplemen kalsium (dengan bahan kimia).
Sebaiknya asupan magnesium diperoleh dari biji-bijian, sayuran (terutama
sayuran berdaun hijau), dan kacang-kacangan.
WOMEN’S HEALTH MAGAZINE | ANINGTIAS JATMIKA
No comments:
Post a Comment
No Spam, No Sara