Blog Shift Kuning untuk Depan, Merah untuk belakang Monday, May 16, 2011 Bagi pengendara kendaraan bermotor, lampu merupakan salah satu prioritas utama dalam berkendara terutama di malam hari. Pada awalnya, lampu ... 5

Kuning untuk Depan, Merah untuk belakang

Respons: 1 komentar
Bagi pengendara kendaraan bermotor, lampu merupakan salah satu prioritas utama dalam berkendara terutama di malam hari. Pada awalnya, lampu depan dan lampu Sen/Sein/Riting didesain dengan warna kuning, dan lampu belakang berwarna merah, lalu apa alasannya ? dan bagaimana dengan pengendara dengan lampu berwarna putih baik depan maupun belakang ?

Produsen kendaraan memasang lampu yang standar, karena mereka sudah memperkirakan dampak dari penggunaan lampu dimalam hari. Seperti intensitas cahaya, Panjang gelombang, dan lainnya. Saya tidak akan membahas mengenai hal ini, karena saya yakin sebagain besar dari pembaca lebih ahli dalam hal ini.

Mungkin, ada beberapa pihak yang tidak setuju dengan pendapat saya, terutama bagi pengendara dengan lampu berwarna putih. Kita bahas mulai dari lampu depan. Lampu berwarna putih menyilaukan tersebut sangat mengganggu bagi pengendara dari arah berlawanan, terutama pengendara motor. Lampu-lampu tersebut sangat sering langsung mengenai mata saya dan membuat pandangan menjadi terganggu terutama dalam keadaan jalan naik turun. Hasilnya, saya sering tidak fokus dan tidak melihat apa yang ada didepan saya.

Hak cipta dunia-fun.com
Lalu kita lanjut ke lampu sen. Lampu sen didesain berwarna kuning pun ada alasannya, entah bohlamnya atau mikanya. Alasan kenapa sen berwarna kuning adalah karena warna kuning merupakan warna yang cenderung tajam dan bisa dilihat dari jarak yang relatif jauh. Jadi kita dapat mengantisipasi bagi para pengendara yang ingin berbelok dari jarak yang aman.

Sekarang lanjut membahas lampu belakang berwarna merah. Warna merah memiliki panjang gelombang yang paling panjang dibandingkan warna yang lain. Dengan demikian warna merah ini paling mudah ditangkap oleh mata dari jarak yang relatif jauh walaupun dalam keadaan gelap ataupun berkabut. Tujuannya sudah jelas yaitu agar pengendara lain yang dibelakang dapat cepat mendeteksi bahwa ada kendaraan lain di depannya. Begitu juga saat rem dipijak atau ditekan lampu rem langsung menyalakan cahaya merah agar pengendara yang ada di belakang cepat tanggap bahwa pengendara di depan sedang memperlambat laju kendaraan. Selain itu marna merah tidak terlalu "menyilaukan" mata. Dengan alasan ini sudah jelas kenapa memakai warna merah, bukan putih atau kuning. Jika lampu putih yang "menyilaukan" itu dipasang memang pengendara akan lebih cepat tanggap melihat warna tersebut, tapi bukan cepat tanggap untuk mengeram, melainkan kaget karena lampu tersebut sangat menyilaukan untuk mata kita.
Hak cipta dunia-fun.com
Tambahan quote nh biar makin jelas
Saat terkena cahaya yang menyilaukan, konon mata manusia akan mengalami 'kebutaan sesaat', kurang lebih selama 3 detik. Nah ini berarti mata kita akan kehilangan fungsinya dong untuk melihat saat sedang berkendara.

Misal kecepatan kita saat berkendara motor adalah 40 km/jam, maka dalam tempo 3 detik berarti kurang lebih sejauh 30 meter akan kita lalui tanpa penglihatan yang cukup sempurna. Berbahaya! Disinilah kemungkinan terjadinya hal yang tidak kita inginkan itu.

Tidak hanya melalui pancaran cahaya dari lampu rem yang berwarna putih bening yang terang benderang itu saja, melainkan bisa dari sorot lampu depan kendaraan yang terlalu menyilaukan pun begitu.


Lalu masihkah anda memakai lampu berwarna putih ? Itupun terserah anda, saya hanya mengingatkan jalanan bukan milik pribadi, tapi milik umum, jadi hargailah pengendara yang satu dengan lainnya. Mau gaya ? ya gak masalah selama tidak mengganggu pengendara lainnya.

Related Posts On kendaraan ,Lampu ,opini

1 comment:

No Spam, No Sara

Copyright © Do Fun

Sponsored By: GratisDesigned By: Habib Blog